Makna

Mengenai Saya

Foto saya
Medan, Indonesia
Simple Personality

Kisah Si Butet

post on: Selasa, 26 April 2011
imageAlkisah, Butet si Gadis Cantik dari Batak akan menghadapi ujian semester. Agar bisa konsentrasi, dia memutuskan menyepi ke villanya di Puncak.

Setelah keluar dari jalan tol Jagorawi, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir di Pasaribu Cipanas.

Beberapa pemuda tanggung langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi itu. Tapi butet tidak peduli, dia jalan Sitorus memasuki rumah tanpa menanggapi.

Sepiring Naibaho
yang hangat dengan ikan gurame yang dibakar dengan Batubara membuatnya semakin berselera.
Apalagi diberi sambal terasi dan semangkok Nababan yang hijau segar.

Setelah mengisi perut , Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan kesana ber-bukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang Manurung.

Di tepi jalan dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan ”Tanjung“.
Beberapa diantaranya ada yang Simatupang diterjang badai semalam.

Begitu sampai di villa, Butet membuka pintu mobil, wow.. Siregar sekali hawanya :D, berbeda dengan Jakarta yang Panggabean penuh asap. Hembusan Perangin-angin pun sepoi-sepoi menyejukkan. Sejauh Simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada tanah yang Girsang.

Mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukan hanyalah bekas kolam renang yang akan di-Hutahuruk dengan Tambunan
tanah :D

Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan-jalan di kebun teh saja.

Sedang asyik-asyiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia dikejutkan oleh seekor ular yang sangat besar ”Sinaga…!” teriaknya sambil lari Sitanggang langgang. Celakanya dia malah terpeleset dari Tobing yang tinggi sehingga bibirnya Sihombing.

Kasihan
sekali…, Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi…. Dia lantas ingat… bahwa sebagai orang Batak pantang untuk menangis. Dia harus Togar…!!

Maka, dengan menguatkan, dia pergi ke puskesmas setempat untuk melakukan Panjaitan terhadap bibirnya yang Sihombing itu. Mantri puskesmas tergopoh-gopoh Simangunsong (baca : Menyongsong :D) di pintu untuk menolongnya.

”Hem…ongkosnya Pangaribuan… ”kata mantri setelah memeriksa sejenak.

”Itu terlalu mahal… Bagaimana kalau Napitupulu saja?” tawar si Butet.

”Napitupulu terlalu murah, mengertilah saya sebagai PNS Pandapotan saya kan kecil sekali? Ekonomi keluarga saya sudah sangat Ginting sekali, ”kata mantri memelas”
Jangan begitulah, masa tidak Siahaan melihat bibir saya begini?“.

”Baiklah , tapi Panjaitan-nya pakai jarum Sitompul (baca : tumpul) saja” sahut mantri mulai agak kesal.

”Cepatlah! Aku sudah hampir munthe, yach… Saragih sedikit tidak apa-apalah, dari pada bibirku Sihombing terus…”

Malamnya…. Ketika sedang asyik belajar sambil makan kue Lubis kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajagukguk. Wah… Butet Bonar-bonar ketakutan.

Apalagi ketika mendengar suara di pintunya berbunyi
”Poltak…!” Keras sekali.
”Ada Situmorang……!?“,
”Sialan, cuma kucing…” desahnya lega. Dia sudah sempat berpikir yang Silaen-laen.

Selesai belajar… Butet menyalakan televisi.
Ternyata ada siaran Discovery Chanel yang menampilkan Hutabarat Amazon di Kanada yang terkenal itu serta Simamora gajah Purba yang berbulu lebat.

Saat commercial break, muncul lagu nasional RI yang terkenal dengan seruannya ”Simanjuntak gentar, Sinambela yang benar…!” :D

Keesokan harinya…. Butet kembali ke Jakarta dan langsung pergi ke kampus.
Didepan ruang ujian dia membaca tulisan ”Harahap tenang, ada ujian“.
Butet bergumanm ”Ah….. Aku kan Marpaung, boleh ribut dong…?“.

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”

Sumber : http://debbysitohang.wordpress.com/2008/08/02/kisah-si-butet/

POSTING BERKAITAN
TEMPLATE DESIGN BY
m-template | by: bagas96

masih 2 komentar untuk Kisah Si Butet

Malieh mengatakan...

Hahaha..pean bisa aja bro..lucu..lucu..

Difan96 mengatakan...

Begitulah si Butet, brow :D Makasih sob kunjungannya..

Posting Komentar

Liputan6 - Aktual Tajam dan Terpercaya: RSS 0.92

Powered by blogger.com
Black V3 Mobile Template